Pick up pulser adalah komponen penting dalam sistem pengapian motor yang berfungsi untuk memberikan sinyal kepada CDI (Capacitor Discharge Ignition) mengenai posisi piston. Pada motor Yamaha Jupiter Z, pick up pulser memiliki peran krusial dalam menentukan waktu pengapian yang tepat. Artikel ini akan membahas secara detail panjang pick up pulser Jupiter Z beserta aspek teknis lainnya yang perlu diketahui.

Fungsi Pick Up Pulser pada Jupiter Z
Pick up pulser pada Yamaha Jupiter Z bekerja dengan cara mendeteksi posisi poros engkol melalui pulsa magnetik. Komponen ini terdiri dari kumparan kecil yang menghasilkan arus listrik ketika medan magnet dari rotor melewatinya. Sinyal ini kemudian dikirim ke CDI untuk menentukan kapan busi harus memercikkan api.
Beberapa fungsi utama pick up pulser pada Jupiter Z meliputi:
- Mengatur timing pengapian secara presisi
- Memberikan sinyal posisi piston ke sistem CDI
- Memastikan pembakaran terjadi pada waktu yang tepat
- Meningkatkan efisiensi pembakaran mesin
Spesifikasi Teknis Pick Up Pulser Jupiter Z
Berdasarkan data teknis dari berbagai sumber, pick up pulser Yamaha Jupiter Z memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Tipe: Magnetic pulse generator
- Resistansi: 248-372 ohm (pada suhu 20°C)
- Tegangan output: 0.7-100V AC (tergantung RPM)
- Panjang kabel: sekitar 50-60 cm dari sensor ke konektor
- Jumlah kabel: 2 (umumnya berwarna hitam/merah dan hitam/putih)
Panjang fisik pick up pulser Jupiter Z sendiri (hanya bagian sensornya) adalah sekitar 3-4 cm dengan diameter body sekitar 1.5-2 cm. Ukuran ini relatif standar untuk motor bebek 110cc kelasnya.
Cara Mengukur Panjang Pick Up Pulser yang Tepat
Untuk memastikan pick up pulser Jupiter Z berfungsi optimal, pengukuran yang tepat perlu dilakukan:
-
Pengukuran resistansi:
- Gunakan multimeter pada setting ohm (Ω)
- Tempelkan probe ke kedua terminal pick up pulser
- Nilai normal antara 248-372 ohm
-
Pemeriksaan jarak gap:
- Jarak antara ujung pick up pulser dan rotor sekitar 0.5-1.5 mm
- Diukur dengan feeler gauge
- Jarak terlalu jauh menyebabkan sinyal lemah
- Jarak terlalu dekat berisiko benturan
-
Pemeriksaan tegangan output:
- Putar mesin secara manual
- Ukur tegangan AC antara kedua kabel
- Harus menghasilkan minimal 0.5V saat starter
Masalah Umum Pick Up Pulser Jupiter Z
Beberapa masalah yang sering muncul terkait pick up pulser pada Jupiter Z:
-
Sinyal lemah atau hilang:
- Disebabkan oleh kumparan rusak
- Konektor berkarat atau longgar
- Kabel putus di bagian tertentu
-
Timing pengapian tidak tepat:
- Posisi pemasangan tidak sesuai
- Jarak gap terlalu besar/kecil
- Komponen terkait seperti rotor bermasalah
-
Motor sulit starter:
- Pick up pulser tidak memberikan sinyal ke CDI
- Pembakaran tidak terjadi pada waktu yang tepat
- Performa mesin menurun drastis
Prosedur Penggantian Pick Up Pulser Jupiter Z
Jika pick up pulser sudah rusak dan perlu diganti, berikut langkah-langkahnya:

-
Persiapan alat:
- Kunci soket 8mm dan 10mm
- Obeng plus dan minus
- Multimeter untuk testing
- Pembersih kontak elektronik
-
Langkah pelepasan:
- Lepaskan tutup magnet (cover kipas)
- Buka baut pengikat pick up pulser (biasanya 1-2 baut)
- Cabut konektor dari harness utama
- Periksa kondisi kabel apakah ada yang putus
-
Pemasangan baru:
- Pasang pick up pulser baru dengan posisi sama seperti lama
- Kencangkan baut pengikat dengan torque yang tepat
- Atur jarak gap sesuai spesifikasi (0.5-1.5mm)
- Sambungkan konektor dengan benar
- Tes resistansi sebelum menutup cover
Perawatan Pick Up Pulser Jupiter Z
Agar pick up pulser Jupiter Z awet dan berfungsi optimal, beberapa perawatan yang bisa dilakukan:
-
Pembersihan rutin:
- Bersihkan area sekitar pick up pulser dari debu dan kotoran
- Gunakan sikat halus atau udara bertekanan rendah
- Hindari penggunaan cairan pembersih yang korosif
-
Pemeriksaan berkala:
- Cek kondisi kabel dan konektor setiap 6 bulan
- Ukur resistansi saat servis rutin
- Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau terpotong
-
Perlindungan komponen:
- Beri lapisan proteksi pada konektor untuk hindari korosi
- Pastikan seal cover magnet baik untuk hindari air masuk
- Hindari modifikasi yang mempengaruhi sistem pengapian
Perbandingan dengan Motor Lain
Jika dibandingkan dengan motor bebek lain di kelasnya, pick up pulser Jupiter Z memiliki karakteristik:
-
Dengan Honda Supra X 125:
- Resistansi lebih tinggi (Supra X sekitar 200-300 ohm)
- Desain fisik sedikit lebih kecil
- Posisi pemasangan berbeda
-
Dengan Suzuki Shogun 125:
- Sistem pengapian yang berbeda (Shogun menggunakan DC-CDI)
- Tegangan output lebih stabil pada Jupiter Z
- Konektor lebih tahan air pada Jupiter Z
-
Dengan Yamaha Vega ZR:
- Hampir mirip karena satu pabrikan
- Beberapa model tahun memiliki kompatibilitas
- Perbedaan kecil pada panjang kabel
Dengan memahami secara detail tentang pick up pulser Jupiter Z termasuk panjang dan spesifikasinya, pemilik motor bisa lebih mudah melakukan perawatan dan troubleshooting ketika mengalami masalah dengan sistem pengapian motor kesayangannya.
