Skema Box Subwoofer Lapangan Terbaik untuk Performa Bass yang Kuat dan Jernih

Bang Montir

Subwoofer lapangan (outdoor) membutuhkan desain box yang khusus untuk menghasilkan bass yang dalam, jernih, dan tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Dalam artikel ini, kami akan membahas skema box subwoofer lapangan terbaik, termasuk jenis enclosure, material yang direkomendasikan, perhitungan volume, serta tips untuk mengoptimalkan performa.



1. Jenis-Jenis Enclosure Subwoofer Lapangan

Box subwoofer lapangan umumnya menggunakan beberapa jenis enclosure berikut:

a. Ported (Bass Reflex)

  • Kelebihan: Menghasilkan bass lebih dalam dan efisien pada frekuensi rendah.
  • Kekurangan: Membutuhkan perhitungan port yang tepat agar tidak menghasilkan noise.
  • Aplikasi: Cocok untuk lapangan terbuka yang membutuhkan tekanan bass tinggi.

b. Sealed (Acoustic Suspension)

  • Kelebihan: Bass lebih ketat dan akurat, respons transien cepat.
  • Kekurangan: Kurang efisien dalam menghasilkan SPL (Sound Pressure Level) tinggi.
  • Aplikasi: Ideal untuk penggunaan yang membutuhkan reproduksi suara alami.

c. Bandpass

  • Kelebihan: Menyaring frekuensi tertentu untuk menghasilkan punch bass yang kuat.
  • Kekurangan: Desain kompleks dan rentan terhadap distorsi jika tidak dihitung dengan benar.
  • Aplikasi: Digunakan dalam sistem audio mobil atau event besar.

2. Material Terbaik untuk Box Subwoofer Lapangan

Pemilihan material sangat penting untuk memastikan durabilitas dan kualitas suara. Berikut material yang direkomendasikan:

  • Multiplek Marine Grade → Tahan air dan lembab, cocok untuk outdoor.
  • MDF (Medium Density Fiberboard) dengan Lapisan Waterproof → Lebih murah tetapi perlu dilapisi resin atau cat anti-air.
  • Kayu Jati atau Merbau → Kokoh dan tahan cuaca, tetapi lebih mahal.
  • Fiberglass → Ringan dan tahan korosi, ideal untuk box portabel.

3. Perhitungan Volume Box untuk Performa Optimal

Volume box harus disesuaikan dengan parameter Thiele-Small (T/S) dari subwoofer. Berikut rumus dasar untuk ported dan sealed box:

BACA JUGA:   Seberapa Penting Ongkos Ganti Kampas Kopling Mobil untuk Kesehatan Kendaraan Anda?

a. Sealed Box

[ V{box} = frac{V{as}}{Q_{ts}^2} ]



  • ( V_{as} ) = Volume udara setara suspensi driver.
  • ( Q_{ts} ) = Total Q-factor dari subwoofer.

b. Ported Box

[ V{box} = 15 times V{as} ] (untuk tuning frekuensi rendah ~30Hz)

  • Panjang port dapat dihitung menggunakan rumus:
    [ L{port} = frac{23562.5 times D{port}^2}{V{box} times F{b}^2} – 0.732 times D_{port} ]

4. Desain Box untuk Akustik Lapangan Terbuka

Lapangan terbuka memiliki tantangan akustik seperti:

  • Efek Boundary Loss → Bass mudah menghilang karena tidak ada pantulan dinding.
  • Wind Loading → Angin dapat mengurangi tekanan suara.

Solusi desain:

  • Horn-Loaded Design → Mengarahkan bass secara langsung ke pendengar.
  • Multiple Subwoofer Array → Menggunakan beberapa subwoofer untuk meningkatkan SPL.
  • Ground-Plane Placement → Meletakkan subwoofer dekat tanah untuk meningkatkan coupling effect.

5. Tips Memperkuat Bass di Lapangan

  • Gunakan Subwoofer dengan Daya Tinggi (minimal 500W RMS).
  • Tuning Port pada Frekuensi 35-45Hz untuk bass yang dalam.
  • Tambahkan Polyfill di dalam box untuk mengurangi resonansi.
  • Isolasi Box dengan Karet atau Foam untuk mengurangi vibrasi.

6. Contoh Skema Box Subwoofer Lapangan

Berikut contoh skema box ported untuk subwoofer 15" (misalnya DS18 ZXI-15D4):



  • Volume Box: 4.5 cu.ft (127 liter).
  • Port Tuning: 38Hz.
  • Port Dimensions: 4" diameter x 12" panjang.
  • Material: 18mm Marine Plywood dengan lapisan epoxy.

Gambar Skema Box

[Front View]

Also Read

Bagikan: