Jika Anda mencari SUV yang nyaman dan mewah dalam perjalanan panjang, Nissan Elgrand dapat menjadi salah satu opsi yang menarik. Namun sebelum memutuskan untuk membeli, pastikan Anda mempertimbangkan juga aspek pajak. Pajak Nissan Elgrand terdiri dari beberapa hal yang perlu diketahui, mulai dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), hingga Pajak Penghasilan (PPh) sebagai bentuk pajak penghasilan bagi pengemudi Elgrand sebagai kendaraan yang telah lama diproduksi.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
PPnBM adalah pajak yang dikenakan oleh Pemerintah Indonesia atas konsumen yang membeli barang mewah, termasuk mobil. Saat ini, tarif paling rendah bagi mobil yang memiliki kapasitas mesin di bawah 1.500 cc adalah 5%, sedangkan untuk kapasitas mesin di atas 1.500 cc tarifnya mulai dari 20% hingga 125%.
Jika Anda ingin membeli Nissan Elgrand baru, Anda harus waspada karena tarif PPnBMnya cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil standar. Hal ini karena mobil ini tergolong dalam kategori mobil mewah dengan kapasitas mesin besar. Namun, jika Anda membeli mobil bekas dari tahun 2019 ke bawah, Anda bisa memperoleh tarif PPnBM yang lebih rendah, tergantung pada harga jual kendaraan yang diterapkan.
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Setelah PPnBM, pajak selanjutnya adalah PKB. PKB adalah pajak yang dikenakan kepada setiap pemilik kendaraan bermotor untuk dapat memperpanjang STNK dan membayar biaya lainnya yang terkait dengan kendaraan. Tarif pajak akan berbeda, tergantung pada kapasitas mesin, tahun produksi, daerah, serta jenis kendaraan itu sendiri.
Terkait pajak Nissan Elgrand, tarif PKB-nya lebih tinggi dibandingkan dengan mobil standar. Ini karena Nissan Elgrand tergolong kendaraan dengan kapasitas mesin besar, sehingga semakin tinggi nilainya.
Pajak Penghasilan (PPh)
Untuk pajak penghasilan, pemilik mobil Elgrand akan dikenakan pajak tergantung pada jenis dan penggunaan kendaraan. Dalam hal ini, pajak yang dikenakan berbeda antara kendaraan yang digunakan untuk keperluan pribadi dan untuk menghasilkan pemasukan usaha. Secara umum, tarif PPh berkisar antara 5-30% dari seluruh penghasilan.
Kesimpulan
Dalam hal pajak Nissan Elgrand, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berdasarkan perhitungan PPnBM serta PKB, Nissan Elgrand tergolong kendaraan yang membutuhkan pengeluaran lebih tinggi jika dibandingkan mobil standar. Selain itu, PPh juga merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dan ditangani secara optimal tergantung pada tujuan pemakaian kendaraannya.
Jangan biarkan ketidak-pahaman pajak menjadi penghalang Anda untuk memiliki mobil Nissan Elgrand. Dengan memahami tarif-tarif yang perlu dibayar, Anda bisa lebih siap untuk memiliki kendaraan dengan kenyamanan tanpa khawatir dengan hal-hal yang terkait dengan pajak.