Pendahuluan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa atau mahasiswa dalam dunia kerja. Salah satu topik yang sering diangkat dalam PKL di bidang otomotif adalah sistem kopling mobil. Sistem kopling memegang peran penting dalam kendaraan karena berfungsi sebagai penghubung dan pemutus tenaga mesin ke transmisi.

Dalam laporan PKL ini, akan dibahas secara detail mengenai fungsi, komponen, cara kerja, masalah umum, serta prosedur perawatan sistem kopling mobil. Pembahasan ini didasarkan pada pengalaman langsung di bengkel otomotif serta referensi dari berbagai sumber terpercaya.
Fungsi Sistem Kopling Mobil
Sistem kopling pada mobil memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
-
Memutus dan Menghubungkan Tenaga Mesin ke Transmisi
Kopling berperan sebagai penghubung antara mesin dan transmisi saat pengemudi ingin mengubah gigi atau menghentikan kendaraan tanpa mematikan mesin. -
Mempermudah Pergantian Gigi
Dengan menekan pedal kopling, putaran mesin tidak langsung tersambung ke transmisi, sehingga perpindahan gigi menjadi lebih halus. -
Mencegah Kerusakan pada Transmisi
Tanpa kopling, perpindahan gigi akan menimbulkan benturan keras yang dapat merusak komponen transmisi. -
Mengurangi Getaran dan Goncangan
Kopling juga berfungsi sebagai peredam getaran dari mesin sebelum tenaga disalurkan ke roda.
Komponen Utama Sistem Kopling Mobil
Sistem kopling terdiri dari beberapa komponen penting yang saling bekerja sama. Berikut penjelasannya:
1. Pedal Kopling
Pedal kopling terletak di sisi kiri pengemudi dan dihubungkan dengan master silinder kopling melalui kabel atau sistem hidrolik.
2. Master Silinder Kopling
Komponen ini mengubah tekanan mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan hidrolik yang diteruskan ke release bearing.
3. Release Bearing (Bantalan Pelepasan)
Release bearing berfungsi untuk menekan diafragma spring pada clutch cover saat pedal kopling diinjak.
4. Clutch Disc (Piringan Kopling)
Clutch disc merupakan komponen yang bergesekan dengan flywheel dan pressure plate untuk mentransfer tenaga mesin ke transmisi.

5. Pressure Plate
Pressure plate menekan clutch disc ke flywheel sehingga tenaga mesin dapat tersalurkan.
6. Flywheel
Flywheel terhubung langsung dengan mesin dan berputar bersama poros engkol.
7. Slave Silinder
Pada sistem hidrolik, slave silinder menerima tekanan dari master silinder dan menggerakkan release fork.
Cara Kerja Sistem Kopling Mobil
Sistem kopling bekerja dalam dua kondisi:
1. Saat Pedal Kopling Tidak Diinjak (Kopling Menyambung)
- Pressure plate menekan clutch disc ke flywheel.
- Tenaga mesin tersalurkan ke transmisi melalui input shaft.
- Kendaraan dapat bergerak sesuai dengan gigi yang dipilih.
2. Saat Pedal Kopling Diinjak (Kopling Terputus)
- Pedal kopling menggerakkan master silinder.
- Tekanan hidrolik diteruskan ke slave silinder.
- Release bearing menekan diafragma spring pada pressure plate.
- Clutch disc tidak lagi menempel pada flywheel, sehingga tenaga mesin terputus dari transmisi.
Masalah Umum pada Sistem Kopling Mobil
Beberapa masalah yang sering ditemui pada sistem kopling antara lain:
1. Kopling Selip
- Penyebab: Kampas kopling aus, tekanan pegas lemah, atau oli yang mengontaminasi clutch disc.
- Gejala: RPM mesin naik tetapi kendaraan tidak bertenaga.
2. Kopling Kasar
- Penyebab: Clutch disc tidak rata atau pressure plate rusak.
- Gejala: Getaran saat kopling diinjak atau dilepas.
3. Pedal Kopling Keras
- Penyebab: Kabel kopling kering, master/slave silinder rusak, atau sistem hidrolik bocor.
4. Suara Aneh Saat Kopling Diinjak
- Penyebab: Release bearing rusak atau komponen kopling tidak terpasang dengan benar.
Prosedur Perawatan Sistem Kopling
Agar sistem kopling tetap awet, diperlukan perawatan berkala, antara lain:
1. Pengecekan Tingkat Keausan Kampas Kopling
- Kampas kopling sebaiknya diganti jika ketebalannya di bawah 2 mm.
2. Pemeriksaan Sistem Hidrolik
- Pastikan tidak ada kebocoran pada master silinder, slave silinder, atau selang hidrolik.
3. Pelumasan pada Komponen Mekanis
- Kabel kopling perlu diberi grease secara berkala agar tidak kaku.
4. Penyetelan Bebas Pedal Kopling
- Pastikan jarak bebas pedal kopling sesuai spesifikasi pabrikan (biasanya 10-20 mm).
Pengalaman PKL dalam Servis Sistem Kopling
Selama PKL di bengkel otomotif, beberapa pekerjaan yang dilakukan terkait sistem kopling antara lain:
-
Pergantian Kampas Kopling dan Pressure Plate
Proses ini meliputi pembongkaran transmisi, pemeriksaan flywheel, dan pemasangan komponen baru. -
Bleeding Sistem Hidrolik Kopling
Dilakukan untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolik agar pedal kopling tidak spongy. -
Diagnosis Kerusakan Kopling
Menggunakan alat diagnostic dan pengujian jalan untuk memastikan masalah yang terjadi.
Dengan memahami sistem kopling secara mendalam, diharapkan peserta PKL dapat menerapkan ilmu ini dalam dunia kerja otomotif yang sesungguhnya.
