Fungsi, Komponen, dan Cara Kerja Kampas Kopling pada Sistem Transmisi Kendaraan

Bang Montir

Kampas kopling adalah salah satu komponen vital dalam sistem transmisi kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Komponen ini berperan penting dalam menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi, sehingga kendaraan dapat berjalan dengan lancar atau berhenti sesuai kebutuhan pengemudi. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang bagian kampas kopling, fungsinya, material penyusun, serta masalah yang sering terjadi.



1. Pengertian dan Fungsi Kampas Kopling

Kampas kopling adalah bagian dari sistem kopling yang berfungsi sebagai media gesek antara plat kopling (clutch disc) dan flywheel. Ketika kopling diinjak, kampas kopling akan terlepas dari flywheel, memutuskan daya dari mesin ke transmisi. Sebaliknya, saat pedal kopling dilepas, kampas kopling akan menempel kembali ke flywheel, meneruskan tenaga mesin ke roda.

Fungsi utama kampas kopling meliputi:

  • Meneruskan dan Memutuskan Tenaga Mesin ke transmisi.
  • Meredam Getaran dari mesin agar perpindahan gigi lebih halus.
  • Menjaga Kestabilan Putaran Mesin saat kendaraan berakselerasi atau mengurangi kecepatan.

Tanpa kampas kopling yang baik, perpindahan gigi akan terasa kasar, bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi lainnya.

2. Komponen Utama Kampas Kopling

Kampas kopling terdiri dari beberapa bagian utama yang saling bekerja sama, yaitu:

a. Material Gesek (Friction Material)

Bagian ini terbuat dari bahan tahan panas seperti serat keramik, logam, atau bahan organik yang dirancang untuk menahan gesekan tinggi. Material ini ditempelkan pada plat kopling dan berfungsi sebagai permukaan gesek saat kopling bekerja.

b. Plat Kopling (Clutch Disc)

Berbentuk lingkaran dengan material gesek di kedua sisinya. Plat kopling terhubung ke poros transmisi melalui spline (gerigi) dan dapat bergerak maju-mundur saat kopling dioperasikan.

c. Pegas Per (Damping Spring)

Berfungsi meredam getaran dan torsional vibration dari mesin agar perpindahan gigi lebih halus. Pegas ini terletak di tengah clutch disc.

BACA JUGA:   Alat yang Digunakan untuk Pemeriksaan Kampas Kopling: Panduan Lengkap dan Detail

d. Pelepas Kopling (Release Bearing)

Komponen ini menekan diafragma kopling saat pedal kopling diinjak, sehingga kampas kopling terlepas dari flywheel.

3. Material Pembuat Kampas Kopling

Kualitas kampas kopling sangat bergantung pada bahan pembuatnya. Beberapa jenis material yang umum digunakan adalah:

  • Organik: Terbuat dari serat kaca, resin, dan logam, cocok untuk kendaraan harian karena halus dan tahan lama.
  • Keramik: Tahan panas tinggi, digunakan pada kendaraan performa tinggi atau heavy-duty.
  • Semi-Logam: Campuran serat logam dan bahan organik, lebih tahan aus tetapi berisiko merusak flywheel jika dipakai terus-menerus.
  • Full Metal: Digunakan pada kendaraan berat seperti truk, sangat tahan panas tetapi kurang nyaman untuk penggunaan sehari-hari.

Pemilihan material harus disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan agar tidak cepat aus atau merusak komponen lain.

4. Cara Kerja Kampas Kopling

Proses kerja kampas kopling dapat dijelaskan dalam beberapa tahap:

  1. Saat Pedal Kopling Tidak Diinjak



    • Kampas kopling menempel kuat pada flywheel.
    • Tenaga mesin diteruskan ke transmisi dan roda.
  2. Saat Pedal Kopling Diinjak

    • Release bearing mendorong diafragma kopling.
    • Kampas kopling terlepas dari flywheel, memutus aliran tenaga mesin.
    • Pengemudi dapat memindahkan gigi tanpa hambatan.
  3. Saat Pedal Kopling Dilepas Perlahan

    • Kampas kopling kembali menempel ke flywheel secara bertahap.
    • Tenaga mesin mulai diteruskan kembali ke transmisi.

Proses ini terjadi berulang-ulang setiap kali pengemudi mengganti gigi atau menghentikan kendaraan.

5. Masalah Umum pada Kampas Kopling

Beberapa masalah yang sering terjadi pada kampas kopling antara lain:

a. Kopling Selip

Terjadi ketika kampas kopling sudah aus sehingga tidak bisa menempel sempurna ke flywheel. Gejalanya: mesin berputar tinggi tetapi kendaraan tidak bertenaga.

b. Kopling Berat

Biasanya disebabkan oleh pegas diafragma yang mengeras atau masalah pada hydraulic clutch system.

BACA JUGA:   Standar Ketebalan Kampas Kopling Motor dan Faktor yang Mempengaruhinya

c. Bau Terbakar

Muncul saat kampas kopling overheat akibat penggunaan berlebihan (seperti menginjak kopling setengah-setengah terlalu lama).

d. Suara Berisik saat Kopling Diinjak

Bisa disebabkan oleh release bearing yang rusak atau kurang pelumasan.

6. Perawatan dan Tips Memperpanjang Umur Kampas Kopling

Agar kampas kopling awet, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Hindari Menginjak Kopling Setengah-Setengah saat berkendara.
  • Gunakan Gigi yang Sesuai dengan kecepatan kendaraan untuk mengurangi beban kopling.
  • Periksa Kebocoran Oli Transmisi, karena oli yang masuk ke kampas kopling bisa menyebabkan selip.
  • Ganti Kampas Kopling Secara Berkala (setiap 50.000–100.000 km tergantung pemakaian).

Dengan perawatan yang tepat, kampas kopling dapat bertahan lebih lama dan performa transmisi tetap optimal.

Demikian penjelasan lengkap tentang bagian kampas kopling, mulai dari fungsi, komponen, hingga perawatannya. Pemahaman yang baik tentang komponen ini akan membantu pengendara menjaga performa kendaraan dan menghindari kerusakan yang lebih parah.



Also Read

Bagikan: