Truk engkel merupakan salah satu jenis kendaraan niaga yang banyak digunakan untuk mengangkut barang dalam jarak dekat hingga menengah. Salah satu aspek penting dalam pengoperasian truk engkel adalah konsumsi bahan bakar minyak (BBM), yang sangat memengaruhi biaya operasional. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi BBM truk engkel, cara menghitungnya, serta tips untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

1. Pengertian Truk Engkel dan Spesifikasi Umum
Truk engkel adalah kendaraan komersial dengan konfigurasi sumbu roda tunggal di bagian depan dan belakang. Kapasitas angkutnya bervariasi, umumnya antara 3 hingga 7 ton, tergantung pada model dan merek. Beberapa contoh truk engkel populer di Indonesia termasuk Mitsubishi Colt Diesel, Hino Dutro, dan Isuzu Elf.
Spesifikasi mesin truk engkel biasanya berkisar antara 4.000 cc hingga 6.000 cc dengan tenaga antara 110 HP hingga 150 HP. Konsumsi BBM-nya bervariasi tergantung pada beban, kondisi jalan, dan perawatan mesin.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi BBM Truk Engkel
a. Beban Muatan
Semakin berat muatan yang diangkut, semakin tinggi konsumsi BBM karena mesin harus bekerja lebih keras. Overload (kelebihan muatan) dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 30%.
b. Kondisi Jalan
Jalan yang macet, berbukit, atau berlubang memaksa mesin bekerja ekstra, sehingga boros BBM. Sebaliknya, jalan tol dengan permukaan mulus dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.
c. Gaya Mengemudi
Akselerasi mendadak, rem mendadak, dan kecepatan tidak stabil (terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat meningkatkan konsumsi BBM hingga 20%.
d. Perawatan Mesin
Mesin yang tidak terawat, seperti filter udara kotor, oli mesin usang, atau tekanan ban tidak optimal, dapat mengurangi efisiensi pembakaran.
e. Teknologi Mesin
Truk engkel modern dengan teknologi common-rail diesel atau turbocharger biasanya lebih irit BBM dibandingkan mesin konvensional.
3. Cara Menghitung Konsumsi BBM Truk Engkel
Rumus dasar untuk menghitung konsumsi BBM adalah:
Konsumsi BBM (km/liter) = Jarak Tempuh (km) / Jumlah BBM Terpakai (liter)
Contoh:

- Truk menempuh 300 km dengan 30 liter solar.
- Konsumsi BBM = 300 km / 30 liter = 10 km/liter
Beberapa truk engkel memiliki konsumsi BBM rata-rata sebagai berikut:
- Mitsubishi Colt Diesel: 5-7 km/liter (muatan penuh)
- Hino Dutro: 6-8 km/liter
- Isuzu Elf: 7-9 km/liter
4. Tips Mengoptimalkan Konsumsi BBM Truk Engkel
a. Hindari Overload
Patuhi batas muatan yang disarankan pabrikan untuk mencegah pemborosan BBM.
b. Lakukan Perawatan Berkala
- Ganti oli mesin setiap 5.000 km.
- Bersihkan atau ganti filter udara secara rutin.
- Periksa tekanan ban (sesuai rekomendasi pabrik).
c. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas
Pilih solar dengan cetane number tinggi (minimal 48) untuk pembakaran lebih efisien.
d. Atur Kecepatan Stabil
Berkendara pada kecepatan 60-80 km/jam umumnya lebih efisien dibandingkan kecepatan tinggi.
e. Manfaatkan Fitur Eco-Driving
Beberapa truk modern memiliki mode eco-driving yang membantu menghemat BBM.
5. Dampak Konsumsi BBM terhadap Biaya Operasional
Biaya BBM bisa mencapai 40-50% dari total biaya operasional truk engkel. Sebagai contoh:
- Jika truk menghabiskan 30 liter solar/hari (@Rp 10.000/liter), maka biaya BBM = Rp 300.000/hari.
- Dalam sebulan (25 hari kerja), biaya BBM mencapai Rp 7,5 juta.
Dengan mengoptimalkan konsumsi BBM, pengusaha angkutan bisa menghemat jutaan rupiah per bulan.
6. Perbandingan Konsumsi BBM Truk Engkel vs. Truk Lainnya
- Truk Engkel: 5-9 km/liter (kapasitas 3-7 ton).
- Truk Tronton: 3-5 km/liter (kapasitas 20-30 ton).
- Pick-Up: 10-15 km/liter (kapasitas 1-2 ton).
Truk engkel lebih efisien dibandingkan truk besar, tetapi kurang irit dibandingkan pick-up karena ukuran mesin dan beban angkutnya lebih besar.
Dengan memahami faktor-faktor di atas, pemilik truk engkel dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi konsumsi BBM dan meningkatkan keuntungan usaha.
