Yamaha Mio GT adalah salah satu skuter matik populer di Indonesia yang dikenal dengan desain sporty dan performa tangguh. Salah satu aspek penting yang sering dipertimbangkan pembeli adalah beratnya, karena memengaruhi kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan handling. Artikel ini akan mengulas secara mendetail tentang berat Mio GT, faktor yang memengaruhinya, serta perbandingannya dengan kompetitor.

1. Spesifikasi Berat Yamaha Mio GT
Berdasarkan data resmi dari Yamaha Indonesia, berat kosong (curb weight) Yamaha Mio GT adalah 94 kg. Berat ini mencakup semua komponen standar seperti mesin, bodi, suspensi, dan sistem kelistrikan, tetapi tidak termasuk bahan bakar, oli, atau pengendara.
Berat isi (wet weight), yang sudah termasuk bahan bakar dan cairan lainnya, diperkirakan sekitar 100-102 kg, tergantung kapasitas tangki bensin (4,2 liter) dan volume oli mesin.
Faktor yang Mempengaruhi Berat Mio GT:
- Rangka: Menggunakan rangka tubular yang ringan namun kuat.
- Bodi: Material plastik ABS dan panel bodi yang aerodinamis.
- Mesin: Mesin 125cc SOHC dengan bobot optimal.
- Sistem Pengereman: Menggunakan rem cakram depan dan tromol belakang yang ringan.
2. Perbandingan Berat Mio GT dengan Skuter Lain
Berikut perbandingan berat Mio GT dengan beberapa skuter matik 125cc di pasaran:
Model | Berat Kosong (kg) | Berat Isi (kg) |
---|---|---|
Yamaha Mio GT | 94 | ~100 |
Honda Beat | 90 | ~96 |
Suzuki Address | 87 | ~93 |
Yamaha Mio M3 | 91 | ~97 |
Honda Scoopy | 93 | ~99 |
Dari tabel di atas, Mio GT memiliki bobot yang sedikit lebih berat dibandingkan Honda Beat dan Suzuki Address, tetapi lebih ringan dari beberapa varian Mio lain seperti Mio Gear (96 kg).
3. Dampak Berat pada Performa dan Kenyamanan
a. Akselerasi dan Kecepatan Maksimal
- Ringan (Kelebihan): Skuter yang lebih ringan cenderung memiliki akselerasi lebih cepat.
- Berat (Kekurangan): Mio GT yang lebih berat dari Beat atau Address mungkin sedikit kalah dalam akselerasi awal, tetapi lebih stabil di kecepatan tinggi.
b. Konsumsi Bahan Bakar
- Semakin ringan kendaraan, semakin irit bahan bakar. Namun, Mio GT tetap efisien dengan konsumsi sekitar 45-50 km/liter berkat teknologi Blue Core.
c. Handling dan Stabilitas
- Kelebihan Berat Lebih: Memberikan stabilitas lebih baik di jalan raya, terutama saat kecepatan tinggi.
- Kekurangan: Agak sulit bermanuver di jalan sempit dibanding skuter yang lebih ringan.
4. Modifikasi untuk Mengurangi atau Menambah Berat Mio GT
Beberapa pengguna melakukan modifikasi untuk mengoptimalkan berat Mio GT:

a. Mengurangi Berat
- Mengganti velg standar dengan velg racing berbahan alloy.
- Memasang knalpot racing yang lebih ringan.
- Mengurangi aksesoris tambahan seperti box belakang.
b. Menambah Berat
- Memasang aksesoris seperti crash bar, box besar, atau body cover tebal.
- Menggunakan ban tubeless yang lebih berat tetapi lebih aman.
5. Berat Mio GT dalam Balap Skuter
Di dunia balap, berat kendaraan sangat berpengaruh pada kecepatan dan handling. Mio GT sering digunakan di kelas underbone 125cc dengan modifikasi:
- Standar Balap: Bobot minimal biasanya diatur 90-95 kg termasuk pembalap.
- Strategi: Pembalap sering mengurangi berat dengan menghilangkan komponen tidak penting seperti lampu dan spion.
6. Tips Memilih Skuter Berdasarkan Berat
Jika Anda bingung memilih antara Mio GT dan skuter lain, pertimbangkan:
- Untuk harian: Pilih yang ringan (Beat/Address) jika sering di macet.
- Untuk touring: Mio GT lebih stabil karena bobotnya.
- Untuk modifikasi: Mio GT memiliki aftermarket parts yang luas.
Dari ulasan di atas, berat Yamaha Mio GT memang sedikit lebih tinggi dibandingkan kompetitor, tetapi hal ini memberikan keseimbangan antara performa, efisiensi, dan kenyamanan. Jika Anda mencari skuter 125cc yang stabil dan stylish, Mio GT bisa menjadi pilihan tepat.
Artikel ini mencakup detail teknis, perbandingan, dampak berat pada performa, dan tips modifikasi. Semoga membantu!
