13 Komponen Kopling Mobil dan Fungsinya: Penting untuk Diketahui dalam Perawatan Mobil Anda.

Bang Montir

13 Komponen Kopling Mobil dan Fungsinya: Penting untuk Diketahui dalam Perawatan Mobil Anda

Pendahuluan

Kopling adalah salah satu komponen utama pada kendaraan bermotor, yang fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan antara mesin dan transmisi. Oleh karena itu, aspek kerja kopling sangat penting untuk membuat pengemudi bisa menyalakan mesin dan menjalankan mobil dengan semestinya. Adanya kopling yang baik dan terawat dengan baik akan membantu proses pengemudian sehari-hari menjadi lebih nyaman dan memperpanjang umur mobil.

Namun, untuk memastikan kopling tetap berfungsi dengan baik dan tidak mudah rusak, perlu kiranya kita mengetahui 13 komponen kopling mobil dan fungsinya. Berikut ini penjelasannya.

1. Clutch Plate

Clutch Plate atau cakram kopling adalah komponen pertama yang terdapat dalam kopling mobil. Fungsinya adalah untuk menggerakkan roda yang diikatkan pada rangkaian transmisi. Bila clutch plate rusak atau terkikis, maka akan terjadi gesekan dan suara kasar ketika kita memijat pedal kopling. Kerusakan ini juga bisa mengakibatkan putusnya penggerak antara mesin dan transmisi serta timbulnya bau busuk yang nyata dari celah antara kotoran dan cakram kopling.

2. Pressure Plate

Pressure plate atau piringan tekanan adalah komponen kedua dari kopling mobil dan merupakan bagian utama dari sistem kerja kopling. Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa cakram kopling selalu dalam keadaan menempel pada permukaan pressure plate.

Apabila pressure plate rusak atau aus, terkadang kita dapat merasakan gejala suara kasar atau mendorong secara teratur pada pedal kopling. Tidak hanya itu, kerusakan pada komponen ini dapat mengakibatkan slip kopling atau sulit untuk menyalakan mesin dengan sempurna.

BACA JUGA:   Cara Rebound Shock Belakang: Tips untuk Kendaraan yang Lebih Baik

3. Flywheel

Flywheel atau roda gila adalah cakram logam besar yang terhubung dengan mesin utama mobil. Fungsinya adalah untuk membantu mengatur kecepatan kendaraan dan menyediakan mesin dengan energi mekanis yang diperlukan untuk menyalakan.

Kerusakan pada flywheel membuat energi mesin tidak sama dan sering terjadi getaran ketika kita mengendarai mobil ataupun memeras pedal kopling. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan perawatan secara berkala pada flywheel agar tidak mengalami masalah yang merusak.

4. Pilot Bearing

Pilot bearing atau bantalan pilot adalah bantalan kecil yang terletak di tengah tengah flywheel. Fungsinya adalah untuk menstabilkan poros kopling agar roda yang diikatkan pada transmisi dapat terhubung dengan mesin.

Kerusakan pada pilot bearing dapat mengakibatkan gesekan pada poros kopling dan mengurangi keberhasilan koneksi antara mesin dan transmisi. Kondisi bantalan pilot yang buruk dapat mengakibatkan putusnya transmisi atau kerusakan yang lebih buruk pada daya upaya mobil.

5. Release Bearing

Release bearing atau bantalan dorong adalah komponen yang berguna untuk menekan pressure plate dan memisahkan cakram kopling dari roda gila agar kita dapat memindahkan transmisi. Release bearing merupakan salah satu komponen yang paling rentan terhadap kerusakan karena ia selalu berputar.

Kerusakan pada release bearing biasanya terjadi ketika kita memeras pedal kopling dan merasakan suara berderak. Selain itu, release bearing juga dapat merusak pressure plate atau cakram kopling ketika proses penyalurannya terganggu.

6. Master Cylinder

Master cylinder atau silinder induk adalah bagian utama dari sistem kopling yang digunakan untuk mentransfer cairan hidrolik dari pedal kopling ke kopling. Dalam tahap kerjanya, master cylinder akan memeriksa dan membersihkan cairan hidrolik sebelum menyebarkan ke komponen kopling lainnya.

BACA JUGA:   Beda Ninja R dan SS: Konsultan Otomotif Berbicara

Kerusakan pada master cylinder biasanya ditandai oleh suara buruk pada katup atau ruang mesin. Dalam kondisi yang buruk, master cylinder bisa menimbulkan masalah besar pada sistem kopling yang dapat merusak kinerja mesin dan transmisi.

7. Slave Cylinder

Slave cylinder atau silinder budak adalah bagian utama dari sistem kopling yang bertanggung jawab pada tekanan dan aliran cairan hidrolik. Fungsinya adalah untuk menggerakkan pelat antara mesin dan transmisi.

Kerusakan pada slave cylinder umumnya terjadi ketika kita merasakan gejala sulit dipaksa pada pedal kopling atau kesulitan dalam posisi gigi rendah ke gigi yang tandatangan. Baik master cylinder dan slave cylinder harus berfungsi dengan baik agar kopling dalam keadaan baik.

8. Clutch Cable

Clutch cable atau kabel kopling adalah komponen penting dalam sistem kopling pada mobil yang menggunakan kopling mekanis. Fungsi utamanya adalah menggerakan kerja kopling melalui pengoperasian pedal kopling.

Kerusakan pada kabel kopling dapat disebabkan oleh ketegangan kabel atau bantalan yang rusak. Gejala kerusakan yang dapat dirasakan yaitu pedal kopling sulit ditekan dan melepaskan persneling menjadi lebih berat.

9. Pivot Fork dan Release Fork

Fork pipot dan release fork adalah komponen yang digunakan untuk menggerakkan pressure plate dan membuat cakram kopling terpisah dari roda gila.

Kerusakan pada fork dapat mengakibatkan suara berderak atau gesekan tidak normal pada bagian kopling. Perlu diperhatikan bahwa fork pipot dan release fork tidak mudah rusak seperti komponen lainnya, namun tetap perlu diperiksa secara rutin saat melakukan perawatan mobil untuk memastikan bahwa kopling dalam kondisi baik dan siap digunakan.

10. Springs

Spring atau pegas adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan antara cakram kopling dan pressure plate. Fungsinya adalah untuk menahan gerakan cakram kopling dan memastikan agar selalu menempel pada pressure plate.

BACA JUGA:   Cara Mencampur Cat Motor

Kerusakan pada springs dapat mengakibatkan slip kopling tidak normal atau suara kasar pada bagian kopling. Kondisi yang teramat parah bahkan dapat merusak pressure plate atau cakram kopling.

11. Pedal Assembly

Pedal assembly atau setel kopling adalah komponen yang terdiri dari pedal kopling, tuas pangkas, dan batang ujung. Fungsinya adalah untuk mengaktifkan sistem kopling dan mengopersikan cakram kopling dengan baik.

Kerusakan pada pedal assembly dapat disebabkan oleh kabel kopling yang kendor atau platform yang rusak. Biasanya, gejala kerusakan akan dirasakan ketika kita memeras pedal kopling dan merasakan pedal keras atau sulit ditekan.

12. Bushing

Bushing atau bantalan karet adalah komponen kopling yang digunakan untuk menangani dan mengontrol kejutan berputar pada gerakan kopling. Fungsinya adalah untuk memastikan agar kopling berada pada posisi yang tepat dan tidak tergesek pada rangkaian.

Kerusakan pada bushing dapat menyebabkan kopling tidak berfungsi dengan maksimal dan memperpendek umur pemakaian. Ketika bushing rusak, kita akan merasakan tanda-tanda seperti suara berdecit atau kebisingan saat memeras pedal kopling.

13. Fork Ball Stud

Fork ball stud atau bola pipot adalah komponen yang digunakan untuk menahan dan mendukung posisi fork. Fungsinya adalah untuk memastikan agar pressure plate dapat bergerak dengan baik dan cakram kopling dapat dipindahkan ke posisi yand tepat.

Kerusakan pada bola pipot dapat mengakibatkan komponen lain yang terkait mengalami kerusakan. Gejala kerusakan yang dapat terjadi yaitu suara kasar atau putusnya koneksi antara mesin dan transmisi.

Kesimpulan

Itulah 13 komponen kopling mobil dan fungsinya yang penting untuk diketahui dalam perawatan mobil Anda. Sebagai pengemudi yang bijak, kita harus selalu memperhatikan komponen kopling agar tetap berfungsi dengan baik. Melakukan perawatan yang teratur dan memeriksa tiap komponen secara berkala dapat membantu menghindari kerusakan yang mahal pada mesin dan transmisi mobil kita. Semoga artikel ini dapat membantu para pengemudi yang ingin memperpanjang umur mobilnya dan menjalankan kendaraan dengan aman dan nyaman.

Also Read

Bagikan:

Tags